Rabu, 19 Juni 2013

7 CARA AGAR REZEKI SEMAKIN BERTAMBAH DAN BERKAH


7 Cara Agar Rezeki Semakin Bertambah
dan Berkah - Satu yang hal yang sangat
penting ketika kita mendapat rizki yaitu
nilai barakah, di samping bertambahnya
rizki tersebut. K eberkahan rizki sangat
penting karena ia akan membawa kepada
ketenteraman dalam menjalani kehidupan
bukan membuat kita semakin jauh dengan
Allah tetapi semakin mendekattkan kita
kepada Allah SWT. Di samping itu, agar
rizki yang kita peroleh membuat kelapangan
jiwa untuk saling mengasihi, bukan
menjadikan kita semakin sombong atau
rakus, tapi semakin menjadikan kita tunduk
kepada sang pemberi rizki.
Dalam buku yang pembaca peroleh dari
dosen pengampu ini, penulis memberikan
tujuh resep mendapat rizki yang bertambah
dan senantiasa memperoleh barakah. Tujuh
cara tersebut adalah
1. Membangun Keyakinan Yang Kuat
Hal yang urgen dan fundamen dalam
meraih keberhasilan, keberuntungan atau
kesuksesan adalah keyakinan. Tanpa adanya
keyakinan, usaha yang dilakukan seseorang
seakan tanpa pijakan, rapuh, mudah goyah,
terutama ketika mengalami rintangan.
Dengan kata lain, tanpa keyakinan
seseorang akan mudah mengalami
kegagalan. Keyakinan merupakan sendi
kehidupan manusia yang paling mendasar.
Termasuk dalam kebutuhan yang paling
asasi dari seluruh umat manusia, yaitu
kebutuhan beragama. Kekuatan keyakinan
inilah yang membuat seseorang tangguh
dan ikhlas dalam membangun ibadah
kepada Allah maupun bermuamalah secara
baik dengan sesama.
Keyakinan adalah mutiara bagi orang yang
telah beriman. Sebab, keimanan tidak
mungkin ada, bila di dalam hati seseorang
masih ada keraguan yang menyelinap.
Keimanan tanpa ada keyakinan
diilustrasikan bagaikan orang yang ngomong
dengan kata indah, tetapi sebenarnya itu
adalah kebohongan, tidak berasal dari
kebenaran di dalam hati. Dengan kata lain,
tidak mungkin keimanan tertancap dalam
sanubari seseorang tanpa ada keyakinan.
Keyakinan adalah modal dasar yang tidak
boleh diabaikan. Tanpa keyakinan alamat
keagagalan sudah ada di depan kita.
2. Bertaubat Kepada Allah Swt
Agar rezeki semakin bertambah dan
barakah, hendaknya seorang menempuh
jalan taubat kepada Allah SWT. Taubat
adalah solusi yang sering dianggap aneh
oleh sebagian orang. Karena dianggap
taubat sama sekali tidak ada kaitannya
antara bertambahnya rezeki dengan
bertaubat.
Dalam hadits disebutkan bahwa “ Tiada
sesuatu yang dapat menolak takdir kecuali
doa, dan tiada yang dapat menambah umur
kecuali amal kebajikan. Sesungguhnya
seseorang diharamkan rizki baginya
disebabkan dosa yang diperbuatnya. (HR.
Tirmidzi dan Hakim). Hadits ini bila
dipahamai apa adanya, maka akan
menimbulkan pertanyaan, bukankah di dunia
banyak sekali orang yang berbuat dosa
tetapi rizkinya melimpah, bahkan semakin
hari semakin bertambah kaya?. Rizki yang
dimaksud dalam hadits tersebut adalah rizki
yang diridhai oleh Allah SWT atau rizki
yang mengandung barakah. Sebab, bisa
saja orang mendapat rizki dengan cara
menipu, korupsi sehingga dia menjadi kaya
raya. Tetapi apakah rizki yang diperoleh itu
diridhai oleh Allah..?
Orang yang memohon ampun dan bertaubat
akan mendapat rahmat, secara psikologis
dapat dipahami. Diakui atau tidak, orang
yang berbuat salah, di dalam hati nuraninya
akan terasa ada beban batin atau perasaan.
Dengan memohon ampun kepada Allah
maka ia akan terlepas dari beban itu. Hari
demi hari ia dapat menjalani hidup dengan
ringan tanpa beban batin di hati. Inilah
awal dari sebuah keidupan yang
membahagiakan.
Hendaklah seorang hamba itu mendekat
dan merapar kepada tuhannya dengan
selalu bertaubat dan memohon kepada-Nya.
Karena ketika seorang hamba mendekat
dengan Allah maka Allah pun akan merapat
lebih dekat kepadanya. Oleh sebab itulah,
sebagai hamba, sudah sepantasnya kita
harus yakin bahwa ketika kita bertaubat
dengan benar-benar maka Allah pasti
menerima taubat kita.
Allah SWT senang menerma tubat hamba-
Nya. Akan tetapi kadang kala seseorang
merasa bahwa Allah tidak akan menerima
taubatnya. Sebenarnya, di saat-saat
tertentu hati nuraninya memberontak ingin
mengakhiri perbuatan maksiat. Namun,
karena dia merasa sudah terlanjur masuk ke
dalam lumpur dosa, yang akhirnya dia
memutuskan untuk tidak perlu bertaubat.
Padahal jika kita benar-benar mau
bertaubat, maka sesungguhnya Allah sangat
senang dan pasti mau menerima taubat
kita. Oleh karena itu, hendaklah kita
menanmkan keyakinan dan memang
sepantasnya kita yakin bahwa Allah pasti
mengampuni dosa hamba-Nya yang mau
bertaubat.
Pengaruh yang terjadi ketika orang itu
sudah diampuni dosanya oleh Allah adalah
kebebasan dari beban batin akhirnya
kebahagiaan akan selalu mengiringnya. Bila
menghadapi kesultan hidup, misalnya, dia
akan mampu menghadapinya dengan baik
dan akan semakin menignkatkan
ketakwaannya sehingga ia mampu
menyongsong masa depan yang lebih cerah
dan membahagiakan.
3. Belajar menjadi hamba Allah yang
bertaqwa
bertaqwa kepada Allah adalah modal yang
utama apabila orang ingin meraih
kesuksesan dan bisa merakasan
kebahagiaan yang sesungguhnya. Hal
sebagimana yang tersirat dalam salah satu
firman Allah dalam surat At-thalaq ayat 2-3
yang berbunyi
ﻭﻣﻦ ﻳﺘﻖ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺠﻌﻞ ﻟﻪ ﻣﺨﺮﺟﺎ ﻭﻳﺮﺯﻗﻪ ﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﻻ
ﻳﺤﺘﺴﺐ ) ﺍﻟﻄﻼﻕ : 3-2 )
Artinya : Barang siapa yang bertaqwa
kepada Allah niscaya Dia ( Allah) akan
mengadakan baginya jalan keluar. Dan
memberinya rizki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. (at-Thalaq; 2-3)
Dalam buku tersebut, penulis memaparkan
keitimewaan orang yang bertaqwa serta
langkah praktis menjadi hamba yang
bertaqwa. Di antara keistimewaan orang
yang bertaqwa adalah ;
Dianugrahi jalan keluar ( solusi ) dan
rizki yang tiada disangka
Dianugrahi kemudahan dalam segala
urusan
Disukai dan disenangi oleh Allah serta
Allah akan selalu bersamanya.
Tidak ada kekhawatiran dan tiada
rasa bersedih
Dianugrahi limpahan barakah dari
langit dan bumi
Diberi petunjuk, dihapus kesalahan,
dan dilipatgandakan pahalanya.
Dimasukkan ke dalam surga
Adapun langkah praktis yang penulis
tawarkan adalah ;
Mendirikan shalat fardu dengan
berjama’ah
Berpuasa
Shalat tahajjud
4. Mengawali aktifitas dengan shalat
Dhuha
shalat dhuha merupakan shalat sunnah
yang dilakukan pada waktu pagi hari ketika
matahari sedang naik sampai menjelang
tengah siang. Shalat dhuha merupakan
rutinitas Rasulullah yang selalu
dikerjakannya dan selalu dianjurkan kepada
umat-Nya. Banyak sekali hikmah dan fadilah
melaksanakan shalat dhuha. Karena shalat
dhuha dan doa yang terkandung dalam
shalat sunnat tersebut memilki makna yang
sangat mendalam. Menurut penulis ada 3
hal yang berkaitan dengan doa shalat
dhuha, yaitu
Kandungan doa shalat dhuha adalah
agar Allah meliphakan rizki kepada
kita. Bukan berarti kita “mendikte
Allah” berbuat begini atau berbuat
begitu sesuai dengan keinginan kita.
Menuntut manusia untuk senantiasa
berusaha dan berihtiyar
Menyucikan barang yang haram yang
sama sekali tidak diketahui
keharamannya.
Bagi orang yang mencari pekerjaan,
luangkanlah waktu anda untuk mengawali
aktivitas anda dengan shalat dhuha
sebelum berangkat mencari pekerjaan, dan
agendakan diri anda untuk senantiasa
melakukan shalat dhuha setipa pagi, karena
itu merupakan aplikasi rasa syukur kita
kepada Allah. Dan bagi orang yang sudah
bekerja dan menuntut anda untuk berada di
tempat kerja sebelum waktu dhuha,
hendaklah anda anda meluangkan sedikit
waktu untuk melakukan shalat dhuha.
Karena Allah sudah menjanjikan anda
dengan rizki yang selalu cukup dan berkah
untuk anda.
5. MERINGANKAN DIRI DALAM
BERSILATURRAHMI
Menjalin hubungan silaturrahmi memiliki
banyak sekali manfaat. Bisa dikatakan, tidak
ada ruginya kalau kita melakukan
silaturahmni. Bahkan dengan silaturrahmi
rizki dan umur semakin luas dan panjang.
Sebagaimana yang disenyalir oleh
Rasulullah. Orang yang hidupnya bahagia
adalah orang yang mempunyai hubungan
baik dengan banyak orang. Bila ia
mengalami kesusahan, kesulitan, pasti ada
cara atau jalannya sehingga ia menemukan
kembali kegembiraan karena ia mempunyai
banyak saudara dan kerabat yang
membantu dia ketika mengalami kesusahan
dan kesulitan tersebut.
Sebaliknya orang yang tidak senang
bersilaturrahmi maka ketika ia dalam
keadaaan susah, sedih, merasa kesulitan,
dan ada masalah. Maka sedikit sekali orang
yang akan memberikan bantuan dan tidak
banyak jalan keluar yang dapat ia temukan
karena tidak mempunyai banyak saudara
dan kerabat. Orang yang demikian, rizkinya
akan terbatas dan akan sering mengalami
kegelisahan dan kesulita.
Kelebihan bersilaturrahmai sudah banyak
dijelaskan oleh Rasulullah dalam beberapa
hadits-Nya.
Di antara fadilah bersilaturrahmi adalah
Rezeki bertambah dan umur panjang. Nabi
Muhammad SAW pernah bersabda yang
artinya “Barang siapa yang menyukai untuk
mendapatkan kelapangan rezeki dan
panjang umurnya, hendaklah ia
menyambung hubungan dengan saudaranya.
(HR. Bukhari dan Muslim).
Rizki yang dilapangkan dan umur yang
panjang adalah anugrah Allah. Manusia
diberikan kebebasan untuk meraihnya. Salah
satu cara dan strategi untuk meraih kedua
item tersebut adalah dengan cara
menyambung silaturrahmi baik sesama
muslim ataupun non-muslim. Hidupnya
orang gemar bersilaturrahmi akan senang,
karena ia merasa hidup di dunia ini tidak
sendirian, ke mana ia pergi akan
mendapatkan rasa nyaman karena ia tidak
mempunyai musuh. Dengan demikian dia
mempunyai kesehatan jiwa yang sangat
baik, dan hal ini sangat berpengaruh
terhadap kesehatan fisiknya. Inilah kaitan
antara umur yang panjang dengan
menyambung hubungan persaudaraan atau
silaturrahmi.
6. GEMAR MELAKUKAN SHADAQAH
Yakinlah sesungguhnya harta yang diberikan
kepada orang lain dengan niat karena Allah,
maka sebenarnya tidak membuat harta kita
berkurang. Bahkan bertambah dan semakin
barakah.
Sebagai orang Islam, sudah barang tentu
kita tidak boleh asing dengan konsep dan
nilai ajaran Islam sendiri. Jauh, sebelum
orang-orang modern di barat mengenal
konsep “memberi” Islam telah mengajarkan
zakat, infaq dan shadaqah. Harta yang
dikeluarkan shadaqahnya akan semakin
subur atau kian bertambah, atau
dilipatgandakan berkahnya oleh Allah SWT.
Jadi, memberi tidak membuat seorang
menjadi kehilangan. Ibarat pupuk, shadaqah
itu justru menyuburkan tanaman atau harta
yang kita miliki.sebagaimana air, jangan
sampai berhenti dalam sebuah genangan.
Air yang mengendap akan menjadi sarang
banyak penyakit. Maka, air yang sehat
adalah air yang terus mengalir. Demikian
pula dengan harta yang kita miliki. Harta itu
akan menjadi masalah bila kita tidak
mengalirkannya dengan zakat, infaq dan
shadaqah.
7. MENYEMPURNAKAN NIKMAT
DENGAN BERSYUKUR
Bersyukur kepada Allah SWT atas segala
limpahan karunia-Nya adalah kunci hidup
bahagia. Dengan bersyukur, seseorang lebih
bisa merasakan nikmat dari karunia yang
telah diterimanya. Bahkan, tidak hanya bisa
merasakan nikmat, tetapi nikmat itu bisa
bertambah. Hal suda disenyalir oleh Allah
dalam firman-Nya surat Ibrahim ayat 7
yang berbunyi;
ﻟﺌﻦ ﺷﻜﺮﺗﻢ ﻷﺯﻳﺪﻧﻜﻢ ﻭﻟﺌﻦ ﻛﻔﺮﺗﻢ ﺇﻥ ﻋﺬﺍﺑﻲ
ﻟﺸﺪﻳﺪ
Artinya : sesungguhnya jika kamu bersyukur
pasti Kami akan menambah nikmat
kepadamu, dan jika kamu mengingkari
nikamt tersebut, maka sesungguhnya azab-
Ku sangat pedih. (QS. Ibrahim; 7 )
Orang yang selalu bersyukur maka hatinya
akan sering merasakan kebahagiaan. Oleh
karena itu, secara psikologis orang yang
bersyukur akan senantiasa terdorong
berpikir dan bersikap secara positif, bila
sudah demikian maka Insya Allah ia akan
sehat jiwa dan raga. Sebaliknya orang yang
tidak bersyukur, maka hidupnya akan terasa
kurang dan kurang, hari-harinya akan
dijalani dengan banyak mengeluh. Dapat
rezeki sekian merasa kurang, ditambah lagi
sekian juga tetap merasa kurang. Jiwanya
sering gelisah, yang berakibat pada
kesehatan jiwa dan raga.
Setidaknya ada tiga hal yang dapat
membuat kita menjadi hamba yang
bersyukur, yaitu;
Menerima dengan senang hati atas
segala karunia Allah
Memanfaatkan segala karunia yang
telah diterima dengan sebaik-baiknya
dalam rangka beribadah kepada Allah
Mengelola karunia yang telah
diterima dengan sebaik-baiknya.
Setelah kita bersyukur atas segala karunia
yang Allah berikan kepada kita, maka hal
yang perlu kita lakukan adalah melestarikan
dan mengelola nikmat dan karunia tersebut.
Agar senantiasa bermanfaat bagi kita,
karena syukur yang dilakukan oleh manusia
itu bukan untuk kepentingan siapa-siapa,
melainkan untuk kepentningan manusia itu
sediri.