Selasa, 12 Februari 2013

KISAH MATI SURI 2 JAM DI PERLIHATKAN KEJADIAN DI AKHIRAT

Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri

Adi Sutrisno
Wartawan Riau Mandiri

Sempat dinyatakan meninggal dunia, Aslina
alias Iin (23) ternyata mengalami mati suri
selama dua jam dan koma dua hari dua
malam. Mahasiswi Sekolah Tinggi Agama
Islam (STAI) Bengkalis itu mengaku selama
mati suri, ia diperlihatkan berbagai
kejadian alam barzah dan akhirat, serta
beberapa kejadian yang menyangkut amal
dan perbuatan manusia selama di dunia.
Di hadapan sekitar 50-an orang, terdiri dari
pegawai honor tenaga kesehatan Bengkalis,
warga masyarakat serta sejumlah wartawan,
Aslina, Rabu (3/9) kemarin,di aula studio TV
Sri Junjungan Televisi (SJTV) Bengkalis,
mengisahkan kejadian ghaib yang
dialaminya itu. Menurut penuturan Iin
yang didampingi pamannya, Rustam
Effendi, sejak tiga tahun lalu ia menderita
penyakit kelenjar gondok alias hiper teroid.
Karena penyakitnya itu, Pada 25 Agustus
silam, gadis ini ditemani Rustam Effendi
berobat ke rumah sakit Mahkota Medical
Center (MMC) Malaka. Setelah menjalani
pemeriksaan kesehatan, dokter mengatakan
operasi baru bisa dilakukan setelah tiga
bulan, karena waktu itu tekanan darah
tinggi.
Namun pada Sabtu ( 26/8 ) tengah lama,
kondisi anak sulung tiga bersaudara ini
kritis, koma. Sang paman sempat
memandunya membaca dua kalimat
syahadat dan kalimat toyibah
(Lailahailallah) sebanyak dua kali. Waktu
ajal menjemput, tutur sang paman, Aslina
sempat melafazkan kalimat toyibah dan
syahadat. Secara perlahan-lahan gadis yang
bekerja sebagai honorer di Dinas
Perindustrian dan Perdagangan (Perindag)
Bengkalis ini tak bernafas. Tepat pukul
02.00 waktu Malaysia, indikator monitor
denyut jantung terlihat kosong atau berupa
garis lurus. Tak pelak situasi ini membuat
Rustam sedih, kemudian beberapa dokter
MMC Malaka terlihat sibuk memeriksa dan
mengecek kondisi Aslina. Waktu itu dia
sempat menghubungi keluarnya di
Bengkalis untuk memberitahu kondisi
terakhir Aslina. Untungnya setelah dua jam
ditangani dokter, monitor terlihat kembali
bergerak yang menandakan denyut jantung
gadis yatim ini berdenyut lagi. Untuk
perawatan lebih lanjut, Aslina dimasukan
ke ruang ICU dan baru dua hari dua malam
kemudian ia dinyatakan melewati masa
kritisnya.
Bertemu Sang Ayah
Menurut pengakuan Aslina, dia melihat
ketika nyawanya dicabut oleh malaikat.
Waktu itu, nyawanya dicabut dari kaki
kanan oleh malaikat. "Rasanya sangat
sakit,kulit seperti disayat, dibakar dengan
minyak," tuturnya. Setelah roh berpisah
dengan jasad, dia menyaksikan orang-orang
yang masih hidup dan jasadnya terbaring di
tempat tidur.
Kemudian dibawa dua malaikat menuju ke
suatu tempat. Aslina mempunyai keinginan
untuk bertemu dengan ayahnya yang sudah
lama meninggal, bernama Hasan Basri.
"Wahai ayahku bisakah aku bertemu
denganmu. Aku sangat rindu, oh ayah,"
ucapnya. Memang di tempat itu Aslina
bertemu dengan sosok pria muda berusia 17
tahun dengan wajah bersinar dan berseri-
seri. Melihat sosok pria muda tersebut,
Aslina tetap ngotot ingin bertemu dengan
sang ayah.
Kemudian,kedua malaikat memperkenalkan
bahwa pria muda tersebut adalah ayahnya.
Tentunya dia tidak menyangka karena
waktu meninggal dunia, ayahnya berusia 55
tahun. Kemudian sang ayah bertanya
kepada Aslina, maksud kedatangannya. Dia
menjawab kedatangannya semata-mata
memenuhi panggilan Allah SWT. Sang ayah
menyuruh Aslina tetap pulang untuk
menjaga adik-adiknya di dunia. Namun
Aslina menjawab bahwa dirinya ke sini,
memenuhi panggilan Allah. Waktu itu juga,
dia menyebut rukun Islam satu persatu.
Setelah berdialog dengan ayahnya, dua
malaikat tadi membawa Aslina ke suatu
tempat yang dipenuhi wanita memakai baju
rapi dan berjilbab. Di situ, dia disalami dan
dicium pipi kanan-kiri oleh wanita-wanita
Muslimah tersebut. Tidak hanya itu, Aslina
juga bertemu dengan 1.000 malaikat dengan
wajah berseri dan seluruhnya sama. Di
tempat itu, Aslina duduk di kursi yang
sangat empuk. Bila di dunia empuk kursi
tersebut seakan dilapisi delapan busa.
Ketika duduk, tiba-tiba sosok wanita berseri
mirip dengan dirinya menghampiri. Dia
bertanya kepada sosok wanita tersebut.
"Saya adalah roh dan amal ibadah mu
selama di dunia," kata wanita tersebut.
Kemudian Aslina ditemani amalnya (sosok
wanita, red) dan dua malaikat menyaksikan
beberapa kejadian di akhirat. Di antaranya,
ada seorang pria berpakaian compang-
camping, badannya bernanah dan bau
busuk. Tangan dan kaki dirantai sementara
di atasnya memikul besi seberat 500 ton.
Melihat kejadian itu, Aslina bertanya
kepada amalnya. Rupanya pria tersebut
semasa hidupnya suka membunuh dan
menyantet (teluh) orang. Kejadian
selanjutnya yang ia lihat, seorang yang
disebat dengan rotan panjang sehingga
kulit dan dagingnya mengelupas dari
badan. Ternyata orang tersebut selama
hidup tak pernah sholat bahkan menjelang
ajal menjemput pun tak pernah menyebut
sahadat. Aslina juga melihat, dua pria
saling membunuh dengan kapak. Menurut
keterangan amalnya, rupanya orang
tersebut suka menodong dan memeras
orang lain.
Kemudian gambaran, seorang ustat yang
dihantam dengan lahar panas yang
mendidih. Kembali Aslina bertanya. Ustad
tersebut selama hidup suka berzina dengan
istri orang lain. Kejadian berikutnya,
seorang ditusuk dengan pisau sebanyak 80
kali. Ini menunjukan orang tersebut suka
membunuh dan tidak pernah
dipertanggungjawabk an selama di dunia.
Kejadian terakhir, seorang ibu tua
dihempaskan berkali-kali ke lantai. Di
lantai tersebut terdapat pisau tegak dan dia
tersungkur lalu mengenai tubuhnya, hingga
mati. Gambaran tersebut menunjukan,
selama hidupnya wanita tersebut
merupakan anak durhaka, yang tidak
mengakui ibunya yang pikun. Bahkan dia
malukepada orang lain.
Sosok Bayangan Putih Kejutkan Crew TV
Kisah tentang mati suri dan berbagai
pengalaman ghaib yang dialami Aslina
alias Iin (23), membuat heboh masyarakat
Bengkalis, khususnya warga desa Pematang
Duku, kecamatan Bengkalis, yang antara
percaya dan tidak dengan cerita dalam mati
suri itu. Berikut lanjutan kisah 'perjalanan
ghaib' yang dituturkan Aslina Rabu silam di
aula studio SJTV Bengkalis.
Menurut Aslina, setelah dirinya
diperlihatkan dengan kejadian dan
gambaran manusia, ia kemudian dibawa
melewati malam yang sangat gelap gulita.
Saking gelapnya, dia tidak bisa melihat
amalnya dan dua malaikat yang
mendampingi. Ketika kakinya berjalan tiga
langkah, terdengar suara orang berzikir.
Kemudian sang amal menyuruhnya untuk
cepat menangkap suara tersebut. Tapi
Aslina tidak bisa menangkap. Tiba-tiba
waktu itu, lehernya dikalungi seutas rantai.
Setelah dipegang ternyata rantai tersebut
berupa tasbih sebanyak 99 butir. Terdengar
suara yang memerintahkan Aslina untuk
berzikir selama dalam perjalanan. Dia
berjalan lagi sepanjang tujuh langkah,
namun waktunya sama dengan 10 jam
waktu di dunia. Ketika sampai pada
langkah ke tujuh, dia melihat wadah
menyerupai tapak sirih berisi cahaya yang
terpancar melalui lobang-lobangnya. Berkat
cahaya tapak sirih tersebut, dia bisa
melihat dan membaca tulisan Arab,
berbunyi 'Husnul Khotimah'. Di belakang
tulisan itu terlihat gambar Ka'bah. Ketika
melihat tulisan dan gambar Ka'bah
seketika, dia dan amalnya tersenyum seraya
mengucapkan Alhamdulillah. Aslina
mendekati cahaya itu dan mengambilnya,
kemudian disapukan ke mukanya. Ketika
malam yang gelap gulita itu menjadi terang
benderang.
Nabi Muhammad
Setelah berjalan sekian jauh, dia
mendengarkan suara azan yang suaranya
tidak seperti di Indonesia, namun bernada
Mekkah. Kepada amalnya, dia meminta
waktu untuk menunaikan sholat. Setelah
mengerjakan sholat, roh Aslina hijrah ke
tempat lain dengan perjalanan 40 hari.
Tempat yang dituju kali ini adalah Masjid
Nabawi di Madinah. Di masjid itu dia
menyaksikan makam Nabi Muhammad dan
sahabatnya. Di makam Nabi ada pintu
bercahaya, terlihat sosok Nabi Muhammad
sedang memberi makan fakir miskin. Tidak
hanya itu di Masjid Nabawi, dia kembali
diperlihatkan kejadian menakjubkan.
Tiba-tiba cahaya 'Husnul Hotimah' yang ada
di tangannya lepas, kemudian
mengeluarkan api yang menerangi seluruh
ruangan sehingga makam Nabi terlihat
jelas. Waktu itu dari balik makam Nabi, dia
melihat sosok manusia, berwajah ganteng
menyerupai malaikat, kulit langsat, mata
sayu, pandangan luas terbentang dan tajam.
"Raut muka seperti orang Asia (oval, red)
namun tidak kelihatan kepalanya. Tapi
saya yakin sosok manusia tersebut
adalah Nabi Muhammad," katanya.
Melihat peristiwa itu, lantas Aslina
bertanya kepada malaikat dan amalnya.
"Kenapa cahaya tersebut menerangi Nabi
Muhammad, sehingga saya bisa melihat.
Dan kenapa wajah Nabi bercahaya?"
Dijawab bahwa Anda adalah orang yang
mendapat syafaat dan hidayah dari Allah.
Mengenai wajah nabi yang bercahaya,
karena selama mengembangkan agama
Islam selalu mendapat tantangan.
Perjalanan tidak di situ saja, Aslina dan
pengawalnya berbalik arah untuk pulang.
Rupanya ketika dalam perjalanan pulang
dia kembali menyaksikan, jutaan umat
manusia sedang disiksa dan menderita di
sebuah lapangan. Orang-orang tersebut
meronta dan berdoa minta agar kiamat
dipercepat. Karena sudah tak tahan lagi
dengan siksaan. Mereka mengaku menyesal
dan minta dihidupkan kembali agar bisa
bertaubat. "Jarak Aslina dengan mereka
hanya lima meter, namun tak bias
memberikan pertolongan, " ujarnya.
Selama melihat kejadian itu, Aslina
membaca Al Quran 30 juz, Hafis (hafal) dan
khatam tiga kali. Kemudian membaca surat
Yasin sebanyak 1000 kali dan shalawat
kepada seluruh nabi (Adam sampai
Muhammad). Aslina berlari sepanjang Arab
Saudi atau sepanjang Sabang sampai
Marauke seraya menangis melihat kejadian
tersebut. Aslina juga ingin diperlihatkan
apa yang terjadi pada dirinya dikemudian
hari. Namun sebelumnya dia diminta oleh
malaikat untuk berzikir. Lamanya zikir
yang dilakukan Aslina selama dua abad dan
dua pertukaran zaman. Hal ini ditandai
dengan 1 Syawal yang jatuh pada tanggal 31
Desember. Selesai berzikir, Aslina
mendengar suara yang seperti ditujukan
kepadanya. "Sadarlah wahai umat-Ku, kau
sudah Ku matikan. Sampaikan kepada
umat-Ku, apa yang Ku perlihatkan.
Sampaikan kepada umat-Ku, umat-Ku,
Umat-ku."
Kejadian Aneh
Usai pengambilan gambar dan wawancara,
terdapat kejadian aneh di gedung SJTV
Bengkalis. Saat itu, Aslina sudah keluar dari
ruangan menuju gedung Radio Pemda yang
berjarak 25 meter. Ketika krew SJTV hendak
mematikan monitor, ternyata tak bisa
dimatikan. Namun anehnya muncul sosok
bayangan putih bertubuh tegap dengan
rambut terurai hingga ke pusar dan
kepalanya bertanduk. Tentunya hal ini
membuat para krew dan orang-orang yang
menyaksikan heran, lantas momen ini
diabadikan pengunjung dan krew SJTV.
Setelah Aslina keluar dari ruangan Radio
Pemda, ditanyakan apakah sosok tersebut.
Dia menjawab bahwa sosok tersebut
merupakan jin.
Menutup pengalaman ghaib anak penakik
getah itu, sang Paman Rustam Effendi
kepada wartawan menyebutkan, selama ini
Aslina merupakan sosok yang pendiam dan
kurang percaya diri (PD). Namun setelah
kejadian ini banyak hal-hal yang berubah,
mulai dari penampilan hingga tingkah laku.
Bahkan dari warna kulitnya saat ini lebih
bersih dan berseri. Mengenai amalannya,
"Selama ini dia memang rajin
mengerjakan shalat tahajud dan
membaca Al Quran setiap hari," kata sang
paman menutup kisah tersebut.
Sumber Asli / Kiriman dari Admin :
Lailahaillallah.mywapblog.com
http://lailahaillallah.mywapblog.com/
sembahlah-allah-sadarlah-wahai-umat-ku-
k.xhtml

FHOTO ASLINA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar